Minggu, 25 Oktober 2015

pluralisme sebagai kekuatan persatuan (ilmu sosial dasar)

Chelsi Claudia
2SA02
Pluralisme sebagai kekuatan persatuan

Pluralisme menjadi sesuatu yang sangat sulit disatukan. Banyak konflik atau masalah di dunia ini terjadi karena pluralisme sendiri.

Namun Indonesia sebagai Negara yang memiliki begitu banyak suku dan perbedaan menjadikannya sebuah daya tarik atau nilai tambah.

“Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda beda tetapi tetap satu jua ini mempunyai makna tersendiri yang menjadikan Indonesia sebagai Negara yang demokratis.

Perbedaan perbedaan yang disatukan dari macam macan kota dan suku ini membuat Indonesia menjadi unik dan memiliki nilainya tersendiri.

Memang sangat begitu sulit untuk mempersatukan begitu banyak suku yag sudah pasti memiliki pemahaman dan pendapatnya sendiri. Namun Negara Indonesia sebagai Negara yang cukup demokratis sudah cukup mengimbanginya. Walaupun masih banyak kota atau suku yang kurang diperhatikan oleh pemerintah.

Namun tanpa disadari, inilah yang membuat Indonesia menjadi pemersatu dan juga menjadi kebanggaan Negara ketika sangat jarang sekali Negara yang memiliki keanekaragaman seperti yang Indonesia punya… 

Selasa, 06 Oktober 2015

ilmu sosial dasar (recomended tempat kuliner)

RECOMENDED TEMPAT KULINER DI JABODETABEK


sebagai anak Muda yang Jujur sangat suka jalan jalan dan menjelajah saya sudah cukup banyak menjelajah kota jakarta.

namun kali ini saya memilih Kuliner Bakso untuk diperkenalkan karna ini adalah salah satu makanan favorit saya<3.

sebenarnya di Jakarta sendiri banyaaaak sekali makanan makanan atau tempat kuliner yang bagus bagus dan sangat baik untuk direkomendasikan. seperti contohnya saja di daerah sabang, kelapa gading, Pemda, Cikini, dan masih banyak lagi.

Namun kali ini saya memilih BAKSO ADUHAI letaknya tidak terlalu jauh dari rumah saya. letaknya yang cukup strategis ini membuat para masyarakat2 sekitar tidak enggan untuk sering datang selain letaknya yang strategis harganya juga cukup murah.


tempatnya memang tidak terlalu besar, namun tempat ini tidak pernah terlihat sepi atau tidak ada pembeli yang datang. di jam jam makan siang tempat ini selalu ramai dikunjungi.

tidak hanya anak muda yang sering datang, ibu-ibu juga seriiing sekali berkunjung dikala dirumahnya tidak ada makanan. kadang mereka juga datang bersana teman-temannya walaupun sudah termasuk golongan nenek... hihihi

Bakso aduhai tersebut adalah usaha turunan pedagang, sekarang sedang dikelola oleh anaknya pemula. sudah cukup lama berdiri bakso aduhai tersebut. banyak pilihannya juga. ada mie ayam jugaaa. dijamin kelezatannya:P haha..



harganya bener-bener murah kaaan? cocok banget sama kantong pelajar atau mahasiswa!! makanya recomended banget untuk dicoba!! dapur pembuatanya juga bersihhh bangettt 
banyak anak anak murid atau dari kalangan atas maupun dari luar kota yang tidak segan datang ke jakarta sekalian berkunjung ke tempat yang satu ini!!


mau nyoba? :) :P 


Ilmu sosial dasar (satu sejarah kerajaan Indonesia) (MAJAPAHIT)

Kerajaan Majapahit 

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu di Jawa Timur. Kerajaan ini termasuk kerajaan kuno di Indonesia yang berdiri pada tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya (1293 M). Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 yaitu pada masa kekuasaan Hayam Wuruk (1350-1389 M) yang didampingi oleh Patih Gadjah Mada (1331-1364 M). Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu terakhir di Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lainnya di Semenanjung Malaya, Borneo, Sumatera, Bali, dan Filipina. Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan untuk membuktikan keberadaan Majapahit adalah Pararaton (“Kitab Raja-Raja”) dalam bahasa Kawi dan Nagarakertagama dalam bahasa Jawa Kuno. Pararaton banyak menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit. Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari negeri Tiongkok dan negara-negara lain.




Asal Mula Berdirinya Majapahit

Asal mula Kerajaan Majapahit diceritakan bahwa sesudah Singasari mengusir Sriwijaya dari Jawa secara keseluruhan pada tahun 1290, Singasari menjadi kerajaan paling kuat di wilayah tersebut. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, seorang penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan bernama Meng Chi ke Singasari yang menuntut upeti. Kertanagara, penguasa kerajaan Singasari yang terakhir, menolak untuk membayar upeti dan merusak wajah utusan tersebut serta memotong telinganya. Kublai Khan pun marah lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa pada tahun 1293 M. Ketika itu, Jayakatwang, Adipati Kediri, membunuh Kertanagara. Atas saran dan Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepadaRaden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi Hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru yang diberi nama Majapahit.Nama itu diambil dan “buah maja” dan “rasa pahit” dan buah tersebut. Ketika pasukan Mongolia tiba, Raden Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongolia untuk bertempur melawan Jayakatwang. Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka untuk menanik pulang pasukannya karena mereka berada di wilayah asing. Tanggal kelahiran kerajaan Majapahit pada tanggal 10 November 1293 adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana.

Masa Awal Kerajaan Majapahit

Kerajaan ini menghadapi banyak masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya, meski pemberontakan tersebut tidak berhasil. Namun ternyata Mahapatih Halayudha-lah yang melakukan konspirasi (persekongkolan) untuk menjatuhkan semua orang terpercaya raja. Hal itu ia lakukan agar dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemenintahan. Namun, setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha dltangkap dan dipenjara, lalu dihukum mati. Raden Wijaya meninggal pada tahun 1309 M. Anak dan penerus Raden Wijaya, Jayanegara adalah penguasa yang jahat dan tidak bermoral. Ia memiliki nama kecil Kala Gemet, yang berarti “penjahat lemah”, Tahun 1328 M. Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dan istana dan menjadi pendeta wanita. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi Ratu Majapahit. Selama kekuasaan Tnibhuwana, Kerajaan Majapahit berkembang menjadi Iebih besar dan terkenal. Tribhuwana menguasai Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350 M. Kepemimpinannya pun dilanjutkan oleh putranya, Hayam Wuruk.

Masa Keemasan Kerajaan Majapahit

Hayam Wuruk, juga disebut sebagai Rajasanagara. Ia memerintah Majapahit dan tahun 1350-1389 M. Majapahit mencapal puncak kejayaannya dengan bantuan Mahapatihnya, Gadjah Mada. Di bawah perintah Gadjah Mada (1313-1364 M), Majapahit menguasai Iebih banyak wilayah. Pada tahun 1377 M, beberapa tahun setelah kematian Gadjah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang, menyebabkan runtuhnya sisa-sisa kerajaan Sriwijaya. Selain Gadjah Mada, Majapahit juga memiliki jendral yang juga terkenal bernama Adityawarman. Ia terkenal karena penaklukkannya di Minangkabau. Menurut Kakawin Nagarakertagama Pupuh Xlll-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian Kepulauan Filipina. Namun, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tidak berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang berupa monopoli oleh raja. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.

Keruntuhan Kerajaan Majapahit

Kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah ketika terjadi perang saudara (Perang Paregreg) pada tahun 1405-1406 M, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Terjadi pula pergantian raja yang diperdebatkan pada tahun 1450-an dan pemberontakan besar oleh seorang bangsawan pada 1468 M. Kerajaan Majapahit berakhir pada tahun 1400 Saka atau 1478 M. Hal ini tampak pada candrasengkala (penanda tahun) yang berbunyi “sirna ilang kertaning bumi” yang berarti “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Pada tahun tersebut digambarkan gugurnyaBhre Kertabumi, raja ke-11 Majapahit, oleh Girindrawardhana. Kemunduran Kerajaan Majapahit terjadi pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15. Pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah Kerajaan Islam berdiri yaitu Kesultanan Malaka, mulai muncul dibagian barat Nusantara. Catatan sejarah dari Tiongkok, Portugis, dan Italia menjelaskan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus, penguasa dan Kesultanan Demak, antara tahun 1518 dan 1521 M.

ILMU SOSIAL DASAR (KONSEP GOTONG ROYONG)

KONSEP GOTONG ROYONG 


Jelaskan dan uraikan konsep tentang gotong royong


Pada dasarnya manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendirian saja.  Maka dari itu baik apabila manusia selalu bisa ber-sosialisasi dengan sesame terutama dunia sekitarnya seperti masyarakat (tetangga). 

gotong royong merupakan solidaritas sosial yang terjadi di masyarakat. gotong royong dalam bentuk kerjabakti, dilakukan untuk kepentingan bersama; gotong-royong dalam bentuk tolong menolong pada saat melakukan pesta pernikahan, atau khitanan, beberapa hari sebelum pesta akan dilakukan terjadi sumbangan dari kenalan, tetangga ataupun kerabat datang membantu dalam bentuk bahan makanan, uang, ataupun tenaga,kemudian bantuan ini harus dikembalikan minimal dengan nilai yang sama.

Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong = bekerja, royong = Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen



gotong royong dapat dilakukan oleh siapa saja, namun biasanya dalam masyarakat dilakukan oleh bapak-bapak dan para ibu-ibunya membantu memasak atau membuat kopi.

Kegiatan gotong-royong dilakukan warga komunitas, baik yang berada di perdesaan maupun di perkotaan, yang penting mereka dalam kehidupannya senantiasa memerlukan orang lain. Di perkotaan nilai gotong-royong ini sangat berbeda dengan gotong-royong di pedesaan, karena di perkotaan segala sesuatu sudah banyak dipengaruhi oleh materi dan sistem upah, sehingga akan diperhitungkan untung-ruginya dalam melakukan gotong-royong, sedangkan di perdesaan gotong-royong belum banyak dipengaruhi oleh materi dan sistem upah sehingga kegiatan gotong-royong diperlukan sebagai suatu solidaritas antar sesama dalam satu kesatuan wilayah atau kekerabatan. 

Gotong-royong dapat dikatakan sebagai ciri dari bangsa Indonesia terutama mereka yang tinggal di pedesaan yang berlaku secara turun temurun, sehingga membentuk perilaku sosial yang nyata kemudian membentuk tata nilai kehidupan sosial. Adanya nilai tersebut menyebabkan gotong-royong selalu terbina dalam kehidupan komunitas sebagai suatu warisan budaya yang patut dilestarikan. Hubungannya gotong-royong sebagai nilai budaya, maka Bintarto (1980 : 24) mengemukakan, Nilai itu dalam sistem budaya orang Indonesia mengandung empat konsep, ialah :
  1. Manusia itu tidak sendiri di dunia ini tetapi dilingkungi oleh komunitinya, masyarakatnya dan alam semesta sekitarnya. Di dalam sistem makrokosmos tersebut ia merasakan dirinya hanya sebagai unsur kecil saja, yang ikut terbawa oleh proses peredaran alam semesta yang maha besar itu.
  2. Dengan demikian, manusia pada hakekatnya tergantung dalam segala aspek kehidupannya kepada sesamanya.
  3. Karena itu, ia harus selalu berusaha untuk sedapat mungkin memelihara hubungan baik dengan sesamanya terdorong oleh jiwa sama rata sama rasa, dan
  4. selalu berusaha untuk sedapat mungkin bersifat konform, berbuat sama dengan sesamanya dalam komuniti, terdorong oleh jiwa sama tinggi sama rendah.